Jumat, 30 Desember 2011

0 komentar

Semenjak dikeluarkan nya dekrit presiden NO.316 yang ditetap kan di Jakarta oleh sang proklamator Indonesia soekarno , kini tiap tanggal 22 desember di jadikan sebagai hari ibu nasional dan di rayakan dengan berbagai macam cara, ada nya penaggalan yang special terhadap kaum ibu ini adalah suatu bentuk apresiasi besar  terhadap jasa seorang ibu dalam melakukan dan menciptakan sebuah perubahan-perubahan dan peradaban  besar. seorang besar mustahil jika tidak di lahirkan dari seorang ibu yang berjiwa besar .
seperti hal nya sebuah perumpamaan seekor singa tidakakan pernah melahirkan seekor domba,begitu pun sebaliknya seekor domba tidak mungkin melahirkan seekor anak singa ,oleh sebab itu menumbuhkan sifat dan karaktern ke ibuan haruslah di tanamkan sejak awaloleh seluruh kaum wanita dimanapun berada
dalam sebuah diskusi bersama dr.Amin rais salah seorang calon presiden RI tahun 2009 laluia pernah mengatakan “ketika memimpin teman2aktivis untuk menggulikan rezim tirani soeharto  di Indonesia pada tahun 1998, banyaksekali interpensi dari berbagai kalangan untuk menghentikan aksi nya tersebut dikarena mengancam jiwanya dan alas an lain-lain , namun ia tidak pernah dan tak akan pernah  menghentikan aksi nya tersebut karena ibu nya berbicara “lanjutkan perjuangan mu min jika itu memang benar”. Belum lagi kisah tentang wanita mesir  yang selalu melantunkan ayat-ayat suci yang indah pada anak-anaknya pagi dan sore berdoa , dengan sebuah harapan besar nya adalah kelak suatu saat anak-anaknya menjadi seorang yang mencintai AL-QUR’an dan hidup dalam naungan AL-qur’an yang suci,dengan nilai-nilai kesolehan,keimanan  dan kesabaran ia berhasil melahirkan dan membina anak yang menjadi garda depan dalam menentang sebuah sebuah kedzholiman ,anak yang menghidupkan kemabali nilai-nilai AL-QURAN. yaitu penulis dan pejuang dakwah sejati syekh sayyid quthb rahimakumullah dalam pengantar bukunya TANWIRUL FANY FII QUR’AN.
Banyak tinta sejarah mencatat tentang betapa besar nya peran seorang ibu dalam melakukan sebuah perubahan kemudian tentang  Asma' binti Abu Bakar yang menjadi inspirasi dan mengobarkan motivasi anaknya untuk terus berjuang melawan kezaliman. "Isy kariman au mut syahiidan! (Hiduplah mulia, atau mati syahid!)," kata Asma' kepada Abdullah bin Zubair. Maka Ibnu Zubair pun terus bertahan dari gempuran Hajjaj bin Yusuf as-Saqafi, ia kokoh mempertahankan keimanan dan kemuliaan tanpa mau tunduk kepada kezaliman. Hingga akhirnya Ibnu Zubair syahid. Namanya abadi dalam sejarah syuhada' dan kata-kata Asma' abadi hingga kini. Kemudian kisah tentang Shafiyyah binti Maimunah yang rela menggendong anaknya yang masih balita ke masjid untuk shalat Subuh berjamaah. Keteladanan dan kesungguhan Shafiyyah mampu membentuk karakter  anaknya untuk taat beribadah, gemar ke masjid dan mencintai ilmu. Kelak, ia tumbuh menjadi ulama hadits dan imam Madzhab. Ia tidak lain adalah Imam Ahmad.
Oleh sebab itu peran sentral dari seorang ibu harus menjadi perhatian penuh seluruh lapisan aspek masyarakat baik dari tingkat terkecil ormas ,LSM hingga ketingkatan terbesar pemerintah dalam hal ini.sebelum presiden soekarno mengeluarkan dekrit tentang penghormatan terhadaps eorang ibu ,jauh dari abad sebelumnay seorang Muhammad telah mendeklarasika ini semua kepada seluruh umat manusia di dunia, tentang betapa penting peran seorang ibu,ketika salah seorang bertanya kepada belaiau  siapa kah ornga yang harus aku hormati wahai rosul?kemudia rosul menjawab hormatilah ibu mu ,lalu siapa lagi ya rosul ?’IBU mu “ ,kemudia “IBU mu”,kemudian ya rosul “ayah mu”.begitulah islam mengajarkan tentang penghormatan tinggi terhadap seorang ibu dan peran nya dalam membangun generasi –generasi peradaban sampai ada sebuah peryataan bahwa surge berada di telapak kaki ibu alangkah luar biasa nya penghargaan islam terhadap seorang ibu.
Akan tetapi saat inimenjadi sebuah tugas besar bangsa dan Negara ini untuk meningkatkan karakter seorang ibu,permasalahan terbesar dalammembangun karakter seorang ibu ialah membagun karakter wanita muda di Indonesia.bisa di lihat dalam data saat ini Setiap tahun rata-rata 9.000 perempuan di Indonesia melakukan aborsi. Dari jumlah itu, 30% adalah remaja berusia 15-24 tahun. Demikian hasil studi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang dilakukan 2000 sampai 2004 di sembilan kota besar seperti Medan, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, Surabaya, Mataram dan Manado.

Hasil studi ini mengambarkan, 37.700 perempuan mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Dari jumlah itu, 30% adalah masih remaja, 27% belum menikah, 12,5% masih berstatus pelajar atau mahasiswa dan sisanya adalah ibu rumah tangga. “Persentase besar ada di tiga kota, yaitu Yogyakarta, Denpasar dan Mataram. Untuk itu, PKBI melakukan studi banding secara kualitatif di tiga kota besar itu. Hasilnya belum dipublikasikan,” kata Direktur Eksekutif PKBI Inne Silviane di sela-sela sebuah seminar. (Media Indonesia, 29/11/05)
Kemudian Komnas Perempuan mencatat, sejak 1998 hingga 2010 ada 295.836 kasus kekerasan terhadap perempuan. Sebanyak 91.311 di antaranya kasus kekerasan seksual. Ironis, terlebih kasus pemerkosaan menempati peringkat pertama yang sering terjadi. Sebanyak 4.391 perempuan di Indonesia mengalami pemerkosaan. Sementara itu, pada peringkat kedua aksi kejahatan yang menimpa perempuan, yakni kasus perdagangan manusia untuk tujuan seksual, ada sekira 1.359 kasus. Adapun kasus pelecehan seksual menempati peringkat ketiga dengan 1.049 kasus.

Data korban pemerkosaan, dan kasus pelecehan seksual di atas merupakan bagian dari data 8.326 kasus yang datanya terpilah dari total 91.311 kasus kekerasan seksual. Sementara sisanya, 82.985 kasus adalah gabungan dari kasus perkosaan, pelecehan seksual, dan eksploitasi seksual. Data ini didapat dalam rentang waktu 1998-2010, sehingga angka sesungguhnya perempuan korban perkosaan, , dan pelecehan seksual bisa lebih tinggi dari data di atas.

Selasa, 27 Desember 2011

ANEH DAH NIH INDONESIA....

0 komentar
asalamualikum
NAJIH MAU CERITA...

eh sob...tau nggak gue  tuh kesel bangets dah ...sama perfilman indonesia,khusus nya film HOROR  nya..
karena judul nya aneh dan nggak keren  banget,,,
masa ada film judul nya pocong keliling......itu pocong apa tukang ronda..
ada lagi film horor judul nya kuntilanak kesurupan....itu berarti sebagai setan dia gagal,,sob..
terus tau nggak film pocong VS kuntil anak....eh sob secara tidak sadar kita telah mengadu domba mereka berdua...ya udah jelas kalah pocong lah...kan dia di iket kaya permen lolypop...ya nggak adill lah....

* (banyak film yang lebih mendidik buat kita lihat sob,,dari pada ngelihat film nggakjelas kaya gitu)

apa lagi sinertron-sinetron nya lebih aneh,,......
coba deh sob lihat deh film di indosiar....masa ada orang pergi kepasar naik elang,,,ke kampus naik naga.....emang nya di kampus ada parkiran naga apa...aneh bgetss kan capek dah.
ada lagi judul film putri yang tertukar.....nggak sekalian ibu yang ketuker.. atau bapak yang ketuker aduh  aneh bgetsssss..udah begitu kisah nya sedihhhhhhhhh semua lagi....

*(hati-hati sob dengan sinetron-sinetron,yang menanamkan pemikiran pada kita nggak jelas,,wanita-wanita selaludi jadi kan sosok yang lemah,padahal wanita2 islam adalah sosok yang tangguh sob...)


gue juga kesel sama sistem perpacaran di indonesia...
biasa nya (SEBAGIAN) cewek memberikan kita pilihan dengan memilih mereka..
cowok : say,,maaf ya aku malem ini aku nggak bisa kerumah kamu...
cewek :emang mau ngapain?
cowok :aku mau nonton bola
cewek :jadi kamu lebih pilih bola dari pada aku...
cowok :oh..sekalian ngerjakan tugas kuliah juga
cewek:jadi kamu lebih milih tugas dari pada aku.
cowok:ok..baik..baik...aku akan kerumah mu
cewek : jadi kamu lebih memilih rumah ku dari pada aku....
udah mati aje tch..cowok.....

*(maka nya jangan pacaran hehehe  nikah aja lebih mantapppks..)

gue juga kesel sama ( SEBAGIAN ) cewek,
biasanya cewek kalo jadi'an mereka akan memaksa kita untuk mengingagt semua tanggal..
tanggal pertama kali jadia,,tanggal pertama kali makan bareng,tanggal main kerumah,tanggalseratus hari,hantal ke 1000 hari....capek..

*(makanya cari istrie yang solehah,tapi perbaiki diri dulu dong biar sobat-sobat layak buat mereka)
..................................

maafin gue ye....kalo ada kata2 yang salah ...^_^      tulisan ini HANYA iseng  aja sahabat muda ku.

Qardhawi: Persatuan Sangat Mendesak

0 komentar
0
http://farm3.static.flickr.com/2502/4194004581_6b146317bc.jpg
Ketua persatuan ulama muslim sedunia; Al-Allamah DR. Yusuf Al-Qardhawi, merespon seruan Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz, agar negara-negara teluk berpindah dari fase ta'awun (kerjasama) kepada fase ittihad (persatuan). Beliau menegaskan bahwa "Persatuan menjadi kebutuhan besar di dunia yang semakin beraliansi ini."
DR. Yusuf Al-Qardhawi menyampaikan hal itu dalam acara Asy-Syariah wal Hayat yang dipancarkan oleh chanel Aljazeera. Beliau berkata, "Persatuan kini menjadi kebutuhan besar di dunia yang kian beraliansi. Bersatunya negara-negara akan memberikan keuntungan besar bagi rakyat."
Syekh Yusuf Al-Qardhawi meminta agar warga teluk menjadi contoh persatuan di tengah di dunia Arab dan Islam. Beliau juga berharap agar lima negara Arab barat juga bersatu.
Adapun tentang bahaya rasial di tengah masyarakat Islam dan Arab, Syekh Qardhawi menyerukan agar keberpihakan tidak dibangun berdasarkan hal ini.
Al-Qardhawi juga mengkritik PM Irak; Nuri Al-Maliki dengan mengatakan bahwa dia ingin menjadikan Irak sebagai pengikut Iran dan mengelurkan anggaran yang besar untuk membantu rezim Suriah dalam menghadapi rakyat yang menentangnya.
Beliau menegaskan bahwa "Irak bukan iran, dia wajib menjadi pribadi independen." Ditegaskan pula bahwa sumber dasar perselisishan antara Al-Maliki dan Thariq Al-Hasyimi, wakil presiden Irak, sebabnya adalah 'bahwa pihak kedua (Al-Hasyimi) menolak program Al-Maliki.' Yang hendak mengekor dengan kepentingan Teheran serta menguras harta Irak untuk menyelamatkan rezim Suriah.
Seminggu sebelumnya, Syekh telah menyerukan agar negara teluk bersatu. Hal itu disampaikan tak lama setelah usulan Raja Abdullah bin Abdulaziz yang disampaikan pada pertemuan tingkat tinggi ke 32 persatuan negara teluk yang diselenggarakan di Riyadh.[Islamtoday/ak]

Senin, 31 Oktober 2011

kenapa harus menikah?????

0 komentar

Sahabat ,jika dalam halaman  awal kita telah  berbicara arti dan makna tentang pernikahan,dan kita telah menemukan  sebuah titik terang ,bahwa menikah adalah salah satu   jalan  atau sarana untuk mendekatkan diri kita dengan ALLAH dalam arti lain beribadah kepada nya adabeberapa point penting yang harus kita untuk menepis keragu-raguan terhadap diri kita.
Berikut beberapa alasan mengapa harus menikah, semoga bisa menumbuhkan minat anda dan menambah koleksi pengetahuan kita tentang dunia pernikahaan
Pertama menikah adalah salah satu  bentuk melengkapi agama,sebagai mana yang telah di katakana rasul nabi Muhammad dalam sebuah hadits nya mengatakan : “Barang siapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi. (HR. Thabrani dan Hakim)
Yang kedua adalah menjaga kehormatan diri,sahabat tidak bisa di pungkiri bahwa kita sebagai manusia biasa ,pastilah memiliki nafsu dan terkadang nafsu itu mendapat dukungan dari musuh abadi sepanjang zaman yaitu setan,dengan menikah kita bisa menghindari diri kita dari tindakan-tindakan yang di larang ALLAH sekaligus kita dapat lebih menjaga dirikita dari tindakan yang bertentangan dengan syariat ALLAH seperti pacaran atau berkhalwat dengan lawan jenis .oleh sebab itu dalam sebuah hadits rosul menekan kan kepada kita kaum muda untuk menyegerahi ibadah yang satu ini“Wahai para pemuda! “Barang siapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih mudah menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya. (HSR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasaiy, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).
Yang ketiga penting kita ketahui bahwa senda gurau suami-istrie bukan lah perbuatan sia-sia loh,,Berikut hadits nya “Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.” (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 245; Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no. 309).

Hidup berkeluarga merupakan ladang meraih pahala
4. Bersetubuh dengan istri termasuk sedekah
Pernah ada beberapa shahabat Nabi SAW berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong pahala. Mereka bisa shalat sebagaimana kami shalat; mereka bisa berpuasa sebagaimana kami berpuasa; bahkan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka.” Beliau bersabda, “Bukankah Allah telah memberikan kepada kalian sesuatu yang bisa kalian sedekahkan? Pada tiap-tiap ucapan tasbih terdapat sedekah; (pada tiap-tiap ucapan takbir terdapat sedekah; pada tiap-tiap ucapan tahlil terdapat sedekah; pada tiap-tiap ucapan tahmid terdapat sedekah); memerintahkan perbuatan baik adalah sedekah; mencegah perbuatan munkar adalah sedekah; dan kalian bersetubuh dengan istri pun sedekah.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, kok bisa salah seorang dari kami melampiaskan syahwatnya akan mendapatkan pahala?” Beliau menjawab, “Bagaimana menurut kalian bila nafsu syahwatnya itu dia salurkan pada tempat yang haram, apakah dia akan mendapatkan dosa dengan sebab perbuatannya itu?” (Mereka menjawab, “Ya, tentu.” Beliau bersabda,) “Demikian pula bila dia salurkan syahwatnya itu pada tempat yang halal, dia pun akan mendapatkan pahala.” (Beliau kemudian menyebutkan beberapa hal lagi yang beliau padankan masing-masingnya dengan sebuah sedekah, lalu beliau bersabda, “Semua itu bisa digantikan cukup dengan shalat dua raka’at Dhuha.”) (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 125).

5. Adanya saling nasehat-menasehati

6. Bisa mendakwahi orang yang dicintai

7. Pahala memberi contoh yang baik
“Siapa saja yang pertama memberi contoh perilaku yang baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahala kebaikannya dan mendapatkan pahala orang-orang yang meniru perbuatannya itu tanpa dikurangi sedikit pun. Dan barang siapa yang pertama memberi contoh perilaku jelek dalam Islam, maka ia mendapatkan dosa kejahatan itu dan mendapatkan dosa orang yang meniru perbuatannya tanpa dikurangi sedikit pun.” (HR. Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Orang yang pertama kali melakukan kebaikan atau kejahatan.)

Bagaimana menurut Anda bila ada seorang kepala keluarga yang memberi contoh perbuatan yang baik bagi keluarganya dan ditiru oleh istri dan anak-anaknya? Demikian juga sebaliknya bila seorang kepala keluarga memberi contoh yang jelek bagi keluarganya?

8. Seorang suami memberikan nafkah, makan, minum, dan pakaian kepada istrinya dan keluarganya akan terhitung sedekah yang paling utama. Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah.
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW, bersabda: “Satu dinar yang kamu nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu nafkahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang kamu berikan kepada orang miskin dan satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu, maka yang paling besar pahalanya yaitu satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu.” (HR Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Dari Abu Abdullah (Abu Abdurrahman) Tsauban bin Bujdud., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Dinar yang paling utama adalah dinar yang dinafkahkan seseorang kepada keluarganya, dinar yang dinafkahkan untuk kendaraan di jalan Allah, dan dinar yang dinafkahkan untuk membantu teman seperjuangan di jalan Allah.” (HR. Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Seorang suami lebih utama menafkahkan hartanya kepada keluarganya daripada kepada yang lain karena beberapa alasan, diantaranya adalah nafkahnya kepada keluarganya adalah kewajiban dia, dan nafkah itu akan menimbulkan kecintaan kepadanya.

Muawiyah bin Haidah RA., pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: ‘Wahai Rasulullah, apa hak istri terhadap salah seorang di antara kami?” Beliau menjawab dengan bersabda, “Berilah makan bila kamu makan dan berilah pakaian bila kamu berpakaian. Janganlah kamu menjelekkan wajahnya, janganlah kamu memukulnya, dan janganlah kamu memisahkannya kecuali di dalam rumah. Bagaimana kamu akan berbuat begitu terhadapnya, sementara sebagian dari kamu telah bergaul dengan mereka, kecuali kalau hal itu telah dihalalkan terhadap mereka.” (Adab Az Zifaf Syaikh Albani hal 249).

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash RA., dalam hadits yang panjang yang kami tulis pada bab niat, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepadanya: “Sesungguhnya apa saja yang kamu nafkahkan dengan maksud kamu mencari keridhaan Allah, niscaya kamu akan diberi pahala sampai apa saja yang kamu sediakan untuk istrimu.” (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga)

Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash ra., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang cukup dianggap berdosa apabila ia menyianyiaka orang yang harus diberi belanja.” (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga). Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya.” (Saba’: 39).

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Nabi SAW bersabda: “Setiap pagi ada dua malaikat yang datang kepada seseorang, yang satu berdoa: “Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya.” Dan yang lain berdoa: “Ya Allah, binasakanlah harta orang yang kikir.” (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).


9. Seorang pria yang menikahi janda yang mempunyai anak, berarti ikut memelihara anak yatim


Janji Allah berupa pertolongan-Nya bagi mereka yang menikah.
1. Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (An Nur: 32)
2. Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)



refrensi : fiqih pernikahan dan artikel
Chandraleka, 06 Desember 2004


”ARTI PERNIKAHAAN”

0 komentar

“Barang siapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi. (HR. Thabrani dan Hakim).
Sahabat Jika ada yang berpendapat  Menikah adalah bertambah nya beban dalam hidup,apa kah antum setuju????
Alas an nya dikarenakan setelah menikah ,sesorang harus berbagi beban dengan pasangan nya,memikirkan masa depan anak nya,dan harus memiliki keturunan dan harus  terikat satu sama lain tanpa ada nya kebebasaan dalam melakukan hubungan dengan yang lain.
Jika ada yang berpendapat bahwa menikah adalah suatu jalan melegalkan jalilnan tali asmara yang selama ini terbangun(pacaran),apakah antum sepakat?
Alas an nya sudah lama melakukan HTI(hubungan tanpa status)alias pacaran  dan dari pada melakukan kesalahan-kesalahan yang lebih besar alias Zina ,mending menikah saja,dan menikah dalam pendapat ini menikah hanya sebagai penyatuan hati saja.
Apa pun pendapat orang lain, dalam memandang arti dari sebuah makna pernikahaan,yang jelas sebagai seorang muslim yang taat , maka sebuah pernikahan harus dimaknai sebagai sarana dan motivasi untuk beriibadah kepada ALLAH SWT . Dan seharus nya juga menikah adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada ALLAH SWT. Menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Menikah adalah bagian dari idealisme untuk memakmurkan bumi dengan keturunan yang dapat menegakkan kalimah Tuhan.perlu di garis bawahi yach,menikah sebagai bagian dari idealisme untuk menegakan kalimah ALLAH  terkadang terlalalu dipandang sempit oleh sebagian orang baik pria maupun wanita dalam contoh kasus seperti ini:
Seorang mengirim pesanmelalui inbox FB  ”ukht,ana ada niat untuk meminta antum sebagai pendamping hidup ana pada orang tua antum  ?  ”Jawab sang akhwat ”afwan akhi tidak usah ,sekalipun ana secara tidak langsung meninginkan antum sebagai suami ana,namun ana masih harus berfikir panjang,sebab ana ingin sekali mempunyai imam  yang se haroki dengan ana,pejuang khilafah,sedangkan antum,masih aktif di dakwah TARBIYAH..Afwan akhi KITA BERBEDA.
Menikah bukan lah urusan sefikroh ataupu seharokah ,namun menikah adalah urusan beribadah kepada ALLAH.jadi pandangan sempit tentang pernikahaan  seharaki dan se-fikrah bukan wajib hukumnya.seperti yang selalam ini menjadi kesalahan berfikir sebagian muslim.
Jadi sahabat jika umur kita sudah cukup dan sudah mempunya kemapanan yang mantab.maka sudah saat nya kita merancang  masa depan kita bersama bidadari yang akan menjadi pelipur lara dan pelepas dahaga di rumah kita.dengan niatan suci murni hanya karena ALLAH saja lah kita menikah tanpa ada motif-motif lain.jika memang belum mampu maka berpuasa lah untuk menahan hawa nafsu kemudian berdoa kepada ALLAH semoga ALLAH memberikan wanita bidadari solehah yang akan menjadi madrasah untuk mengajari dan mendidik mujahidin kecil kita kelak.
” Perbaiki diri untuk menjemput bidadari suci ”

Rabu, 26 Oktober 2011

0 komentar

Jodohku Di Tangan Pembinaku


39
"Sah ya?"

"Saaah!!!"

Hepi tersenyum sumringah. Ia mengulurkan tangan kepada orang yang ada di depannya yang baru saja membeli kambing kurbannya. Si pembeli menyambut tangan Hepi. Mereka berjabat tangan, erat.

"Ngomong-ngomong, ente sendiri kurban gak Hep?" Si pembeli bertanya.

"Pengennya sih gitu... Ada sih uang, tapi buat keperluan laen yang gak kalah mendesak."

"Wuiih.. keperluan apaan tuh? Emang keperluannya bisa ngalahin keutamaan berkurban."

"Insya Allah begitu.. Kurban kan sunnah muakaddah. Kalo yang ini... Bisa dikatakan wajib lah.."

"Oke deh. Semoga urusannya dipermudah Allah."

"Amiin.. Amiin ya Robbal'alamiin..." Hepi mengaminkan dengan penuh penghayatan.

Si pembeli berlalu. Ia adalah pembeli kambing kurban ke-empat yang Hepi dapatkan semenjak seminggu yang lalu ia mengedarkan brosur hewan kurban kepada orang-orang yang dikenalnya. Hepi benar-benar senang luar biasa. Terbayang uang tabungannya yang ia persiapkan untuk menikah sudah bertambah. Dan muncul pula rasa optimis bahwa ia sudah memiliki pekerjaan yang bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya kelak bila ia menikah. Hepi senang, yakin, dan bertambah semangat.

Sejak enam bulan yang lalu Hepi mulai merintis berbagai usaha dan mulai mengumpulkan uang. Tujuannya hanya satu: menikah. Hepi yang sedang kuliah semester 6 merasa sudah saatnya ia menikah. Selain karena ia sudah memasuki usia aqil baligh, ia juga merasa sudah menemukan jodoh yang tepat untuk dinikahi.

Adalah Nita, seorang aktifis Rohis Kampus yang menjabat ketua keputrian yang menyebabkan Hepi bertekad bulat untuk menikah. Perasaan suka di hati Hepi sudah mulai tumbuh sejak satu setengah tahun yang lalu. Sosok Nita memang mudah membuat laki-laki jatuh cinta pada pandangan pertama. Dan itu yang terjadi pada Hepi ketika melihat Nita yang saat itu masih menjabat sebagai sekretaris Departemen Keputrian melakukan presentasi program kerja di sebuah acara Rapat Kerja kepengurusan baru.

Setelah jatuh cinta pada pandangan pertama itu, mulanya Hepi tidak terlalu menuruti perasaan yang aneh pada dirinya. Tapi beberapa kali pertemuan dan beberapa interaksi membuat kekagumannya bertambah. Posisi Hepi di Organisasi Rohani Islam Kampus sebagai anggota Departemen Syiar memang sering berurusan dengan Nita bila ada agenda Keputrian yang akan melaksanakan acara dalam skala besar. Syuro-syuro kecil yang cuma dihadiri oleh beberapa orang, hingga syuro agak besar yang melibatkan beberapa department, memberikan bayangan kepada Hepi seperti apa sosok Nita itu. Dan makin hari makin bulat tekad Hepi untuk hidup berdampingan bersama Nita.

Hingga enam bulan yang lalu, setelah Hepi mengikuti “Dauroh Pra Nikah”, sebuah training persiapan pernikahan untuk mereka yang akan melaksanakannya, Hepi memutuskan untuk memulai mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menikah. Tabungan, pekerjaan, penghasilan, ilmu, semuanya ia kejar. Ia kumpulkan buku-buku pernikahan, walau pun membeli dari sebuah toko buku loak yang ada di belakang kampusnya.

Di kajian pekanan yang dibina oleh Imran, seorang alumni yang pernah menjabat sebagai Ketua Rohis periode tiga tahun yang lalu, Hepi memberanikan diri mengangkat tema-tema pernikahan. Hepi tahu, kakak pembinanya itu belum menikah. Tapi Imran tetap meladeni diskusinya. Bahkan Hepi menantang Imran untuk berlomba adu cepat siapa yang lebih dulu menikah. Saat tantangan itu dilontarkan, dengan sedikit tertawa, Imran yang sudah bekerja mapan di sebuah Bank Syariah menyanggupi tantangan Hepi.

Tapi Hepi tidak pernah menceritakan kepada Imran tentang ketertarikannya dengan Nita. Ia hanya berharap suatu saat Imran memudahkan permintaannya untuk ber-ta’aruf dengan Nita bila saatnya tiba, dan tidak memberatkannya dengan pertimbangan yang aneh-aneh. Hepi agak khawatir saat beberapa teman tempat curhatnya menyinggung masalah “sekufu’”, dalam artian Hepi tidak sekufu’ atau tidak cocok dengan Nita. Bukan masalah keturunan, bukan masalah harta kekayaan, atau pun kecerdasan, tetapi masalah tampang. Untuk masalah ini, Hepi tak bisa berbuat apa-apa karena dari sananya cetakannya sudah seperti itu. Ia berharap bisa berproses tanpa terganggu selisih tampang yang timpang.

*****

Hepi berjalan menelusuri jalan setapak yang mengantarkannya pada sebuah peternakan di pinggir kota, di sore yang terik saat matahari bebas melempar cahayanya ke bumi tanpa penghalang. Peternakan Haji Yamin, di sana Hepi punya investasi berupa empat ekor kambing dan sepetak kolam yang berisi puluhan ikan Lele. Investasi itu rutin mengalirkan uang kepadanya tiap bulan dengan sistem bagi hasil dengan pemilik peternakan.

Di depan pintu gerbang peternakan, ada sebuah pos tempat petugas keamanan berjaga. Di sana sedang duduk seorang seumuran Hepi sembari membaca sebuah buku. Hepi melontarkan salam kepada orang itu.

“Assalamu’alaikum…”

“Wa’alaikum salam. Eh Hepi… sudah laku berapa?” Orang itu menjawab salam dan menyambut Hepi dengan pertanyaan.

“Alhamdulillah udah dapat enam pembeli. Sendirian aja, Wal?” Hepi memasuki ruangan pos jaga, menyeret sebuah bangku, dan duduk di samping Awal, orang yang disapanya.

“Iya… Lagi baca buku tentang nikah. Gak mau kalah sama ente. Hehehe…”
“Haha… Awaal.. Awal… Mau nikah sama siapa? Udah ada calon? Jangan-jangan kita ngincer orang yang sama lagi…” Hepi cengengesan.

“Santai aja Hep. Ane cukup tau diri untuk ngejer-ngejer Nita. Emangnya ente? Modal nekat doang.” Awal mengambil sebuah gelas kosong di atas meja di depannya, lalu menuangkan air ke gelas itu dari sebuah teko. “Minum Hep!” Tawar Awal.

Hepi yang haus langsung menghabiskan air dari gelas itu.

“Enak aja nekat. Investasi ane ini adalah modal buat berumah tangga. Bukan modal nekat.” Ujar Hepi setelah dahaganya sembuh.

“Haha… Kalo cuma modal ternak, ane udah dari dulu nikah dong. Ente aja yang cuma investasi di peternakan Abah ane berani nikah, masa’ ane enggak.”

“Nah, tuh nyadar. Emang kenapa belum mau nikah? Modal harta udah ada.”

“Entar deh. Belum punya ilmu.”

“Alasan ih… Makanya banyak baca dong. Kalo masalah ilmu mah… kita akan selalu merasa kekurangan.”

“Ente udah banyak baca buku nikah kan Hep? Udah siap dari sisi ilmu?”

Hepi mengangguk. “Ya Insya Allah begitu.”

“Coba sebutin rukun nikah!” Tertawa kecil, Awal menguji Hepi.

Hepi gelagapan. “Mempelai pria, wanita, wali, penghulu dari KUA, saksi…”

Awal tertawa terbahak-bahak. “Ngawur ya.. Sejak kapan petugas pencatat nikah masuk jadi rukun nikah? Ah payah niiih… katanya udah siap dari sisi ilmu?”

“Ya setidaknya di Negara kita kalo mau nikah kan harus ada petugas pencatat nikah dari KUA. Hepi tersipu.”

“Maaf Hep.. Ane gak yakin ente diperbolehin nikah sama Bang Imran. Ente belum siap deh Hep.”

Awal dan Hepi berada pada satu kelompok kajian pekanan yang sama di bawah binaan Imran. Awal juga anggota Rohani Islam. Ia menjabat sebagai Bendahara.

“Jangan gitu Wal. Jangan nakut-nakutin. Untuk masalah jodoh, ana gak mau diatur-atur. Walau pun sama orang tua. Apalagi cuma sama Bang Imran.”

“Kalau Bang Imran gak mau memperantarai ente untuk ta’aruf dengan Nita, gimana?”

“Ane nekat aja, langsung ngajak Nita ta’aruf. Gak pake perantara-perantaraan.”

Awal mengangguk. Hening sesaat di antara mereka.

“Hep, mau mendengarkan nasehat ane?”

“Mau insya Allah. Kalo gak mau, berarti hati ane udah mati.”

“Kalau antum meniatkan pernikahan itu sebagai ibadah, maka antum gak akan masalah walau pun menikah bukan dengan Nita. Karena fokus ibadahnya bukan pada menikahi Nita, tapi pada menikahnya itu sendiri. Keikhlasan antum menikah karena Allah itu diuji saat antum gagal menikah dengan Nita. Kalau antum ikhlas, maka antum gak akan kecewa karena masih banyak kesempatan. Tapi kalau antum kecewa berat, maka niat antum adalah cuma mau menyenangkan diri dengan menikah dengan Nita, bukan sebagai penghambaan kepada Allah. Begitu Hep.”

Mereka berdua diam. Hepi termenung seperti mencerna kata-kata Awal.

“Memang berat bicara niat kalau sudah terlanjur punya pilihan.” UjarHepi.

“Ana gak mempermasalahkan ente punya pilihan. Tapi jangan sampai pilihan itu menutupi niat karena Allah. Ah… susah kalau bicara niat. Terlalu filosofis jadinya.”

“Iya Wal.. iya…”

“Mudah-mudahan ente gak kecewa, Hep.” Awal tertawa.

“Lho, kenapa Wal? Ente yakin Bang Imran akan menolak permintaan ana? Jangan-jangan ente cuma menggertak, karena ente juga ngincer Nita kan?”

“Bukan. Ya… ada lah… liat aja nanti.” Awal menyembunyikan sesuatu.

Saat matahari makin terperosok ke ufuk barat dan mendekati waktu maghrib, kedua sahabat itu beranjak ke kampusnya. Ada jadwal kajian pekanan malam itu di Masjid Kampus. Dan Hepi sudah bertekad bulat menyampaikan keinginannya ta’aruf dengan Nita kepada Bang Imran.

*****

Kajian pekanan malam itu sudah mulai berakhir saat Imran memimpin doa penutup majelis. Sembari mencicipi makanan yang terhidang di tengah lingkaran, delapan orang peserta kajian bercakap-cakap. Hepi semakin berdebar jantungnya menanti saat yang tepat untuk meminta kepada Bang Imran untuk berbicara empat mata.

“Ikhwan fillah, ada yang mau ana sampaikan.” Ujar Imran menyela percakapan mereka.

“Apa Bang?” Tanya salah seorang dari mereka.

“Yah, ana punya ini…” Imran mengeluarkan beberapa buah undangan yang terbungkus rapi dengan plastik. Dibagikan undangan itu kemasing-masing anak. Mereka membuka undangan itu tak sabar. Termasuk Hepi. Sebuah undangan pernikahan.

“Afwan Hep. Untuk masalah nikah, ana menang dari antum ya… Ana menikah duluan. Diizinin ya Hep?” Imran tertawa menggoda.

“Insya Allah, bang. Barakallah.” Jawab Hepi. Berbisik dalam hati, Hepi berkata, “Kalahnya gak telak kok Bang. Ana juga bentar lagi bakal nikah dengan…. Nita.”

Belum sempat Hepi membuka undangan dan melihat dengan siapa Imran menikah, suara gemuruh di masjid yang sepi itu bergema dari anak-anak pengajian.

“Dengan siapa?” Hepi membatin dan makin penasaran. Dan saat ia membaca naskah undangan itu, terasa sesak di hatinya saat melihat nama Renita Kusuma terpampang di undangan itu. “Nita...” Ujarnya membisik.

Sebuah tepukan mendarat di pundak Hepi. “Ana udah tau duluan Hep. Mudah-mudahan kata-kata ana tadi sore bisa menguatkan antum.” Suara milik Awal.

Hati Hepi tak karuan. Gemuruh… dan mendung…

source: islamedia






Followers

 

Celoteh Bebas. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com