Semenjak dikeluarkan
nya dekrit presiden NO.316 yang ditetap kan di Jakarta oleh sang proklamator Indonesia
soekarno , kini tiap tanggal 22 desember di jadikan sebagai hari ibu nasional
dan di rayakan dengan berbagai macam cara, ada nya penaggalan yang special
terhadap kaum ibu ini adalah suatu bentuk apresiasi besar terhadap jasa seorang ibu dalam melakukan dan
menciptakan sebuah perubahan-perubahan dan peradaban besar. seorang besar mustahil jika tidak di
lahirkan dari seorang ibu yang berjiwa besar .
seperti hal nya sebuah
perumpamaan seekor singa tidakakan pernah melahirkan seekor domba,begitu pun
sebaliknya seekor domba tidak mungkin melahirkan seekor anak singa ,oleh sebab
itu menumbuhkan sifat dan karaktern ke ibuan haruslah di tanamkan sejak
awaloleh seluruh kaum wanita dimanapun berada
dalam sebuah diskusi
bersama dr.Amin rais salah seorang calon presiden RI tahun 2009 laluia pernah
mengatakan “ketika memimpin teman2aktivis untuk menggulikan rezim tirani
soeharto di Indonesia pada tahun 1998, banyaksekali
interpensi dari berbagai kalangan untuk menghentikan aksi nya tersebut dikarena
mengancam jiwanya dan alas an lain-lain , namun ia tidak pernah dan tak akan
pernah menghentikan aksi nya tersebut
karena ibu nya berbicara “lanjutkan perjuangan mu min jika itu memang benar”.
Belum lagi kisah tentang wanita mesir yang selalu melantunkan ayat-ayat suci yang
indah pada anak-anaknya pagi dan sore berdoa , dengan sebuah harapan besar nya
adalah kelak suatu saat anak-anaknya menjadi seorang yang mencintai AL-QUR’an
dan hidup dalam naungan AL-qur’an yang suci,dengan nilai-nilai
kesolehan,keimanan dan kesabaran ia
berhasil melahirkan dan membina anak yang menjadi garda depan dalam menentang
sebuah sebuah kedzholiman ,anak yang menghidupkan kemabali nilai-nilai
AL-QURAN. yaitu penulis dan pejuang dakwah sejati syekh sayyid quthb
rahimakumullah dalam pengantar bukunya TANWIRUL FANY FII QUR’AN.
Banyak tinta sejarah
mencatat tentang betapa besar nya peran seorang ibu dalam melakukan sebuah
perubahan kemudian tentang Asma' binti
Abu Bakar yang menjadi inspirasi dan mengobarkan motivasi anaknya untuk terus
berjuang melawan kezaliman. "Isy kariman au mut syahiidan! (Hiduplah
mulia, atau mati syahid!)," kata Asma' kepada Abdullah bin Zubair. Maka
Ibnu Zubair pun terus bertahan dari gempuran Hajjaj bin Yusuf as-Saqafi, ia
kokoh mempertahankan keimanan dan kemuliaan tanpa mau tunduk kepada kezaliman.
Hingga akhirnya Ibnu Zubair syahid. Namanya abadi dalam sejarah syuhada' dan
kata-kata Asma' abadi hingga kini. Kemudian kisah tentang Shafiyyah binti
Maimunah yang rela menggendong anaknya yang masih balita ke masjid untuk shalat
Subuh berjamaah. Keteladanan dan kesungguhan Shafiyyah mampu membentuk
karakter anaknya untuk taat beribadah,
gemar ke masjid dan mencintai ilmu. Kelak, ia tumbuh menjadi ulama hadits dan
imam Madzhab. Ia tidak lain adalah Imam Ahmad.
Oleh sebab itu peran sentral dari seorang ibu harus
menjadi perhatian penuh seluruh lapisan aspek masyarakat baik dari tingkat
terkecil ormas ,LSM hingga ketingkatan terbesar pemerintah dalam hal ini.sebelum
presiden soekarno mengeluarkan dekrit tentang penghormatan terhadaps eorang ibu
,jauh dari abad sebelumnay seorang Muhammad telah mendeklarasika ini semua
kepada seluruh umat manusia di dunia, tentang betapa penting peran seorang ibu,ketika
salah seorang bertanya kepada belaiau
siapa kah ornga yang harus aku hormati wahai rosul?kemudia rosul
menjawab hormatilah ibu mu ,lalu siapa lagi ya rosul ?’IBU mu “ ,kemudia “IBU
mu”,kemudian ya rosul “ayah mu”.begitulah islam mengajarkan tentang
penghormatan tinggi terhadap seorang ibu dan peran nya dalam membangun generasi
–generasi peradaban sampai ada sebuah peryataan bahwa surge berada di telapak
kaki ibu alangkah luar biasa nya penghargaan islam terhadap seorang ibu.
Akan tetapi saat inimenjadi sebuah tugas besar
bangsa dan Negara ini untuk meningkatkan karakter seorang ibu,permasalahan
terbesar dalammembangun karakter seorang ibu ialah membagun karakter wanita
muda di Indonesia.bisa di lihat dalam data saat ini Setiap tahun rata-rata
9.000 perempuan di Indonesia melakukan aborsi. Dari jumlah itu, 30% adalah
remaja berusia 15-24 tahun. Demikian hasil studi Perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesia (PKBI) yang dilakukan 2000 sampai 2004 di sembilan kota besar seperti
Medan, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, Surabaya, Mataram dan
Manado.
Hasil studi ini mengambarkan, 37.700 perempuan mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Dari jumlah itu, 30% adalah masih remaja, 27% belum menikah, 12,5% masih berstatus pelajar atau mahasiswa dan sisanya adalah ibu rumah tangga. “Persentase besar ada di tiga kota, yaitu Yogyakarta, Denpasar dan Mataram. Untuk itu, PKBI melakukan studi banding secara kualitatif di tiga kota besar itu. Hasilnya belum dipublikasikan,” kata Direktur Eksekutif PKBI Inne Silviane di sela-sela sebuah seminar. (Media Indonesia, 29/11/05)
Hasil studi ini mengambarkan, 37.700 perempuan mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Dari jumlah itu, 30% adalah masih remaja, 27% belum menikah, 12,5% masih berstatus pelajar atau mahasiswa dan sisanya adalah ibu rumah tangga. “Persentase besar ada di tiga kota, yaitu Yogyakarta, Denpasar dan Mataram. Untuk itu, PKBI melakukan studi banding secara kualitatif di tiga kota besar itu. Hasilnya belum dipublikasikan,” kata Direktur Eksekutif PKBI Inne Silviane di sela-sela sebuah seminar. (Media Indonesia, 29/11/05)
Kemudian Komnas Perempuan mencatat, sejak 1998
hingga 2010 ada 295.836 kasus kekerasan terhadap perempuan. Sebanyak 91.311 di
antaranya kasus kekerasan seksual. Ironis, terlebih kasus pemerkosaan menempati
peringkat pertama yang sering terjadi. Sebanyak 4.391 perempuan di Indonesia
mengalami pemerkosaan. Sementara itu, pada peringkat kedua aksi kejahatan yang
menimpa perempuan, yakni kasus perdagangan manusia untuk tujuan seksual, ada
sekira 1.359 kasus. Adapun kasus pelecehan seksual menempati peringkat ketiga
dengan 1.049 kasus.
Data korban pemerkosaan, dan kasus pelecehan seksual di atas merupakan bagian dari data 8.326 kasus yang datanya terpilah dari total 91.311 kasus kekerasan seksual. Sementara sisanya, 82.985 kasus adalah gabungan dari kasus perkosaan, pelecehan seksual, dan eksploitasi seksual. Data ini didapat dalam rentang waktu 1998-2010, sehingga angka sesungguhnya perempuan korban perkosaan, , dan pelecehan seksual bisa lebih tinggi dari data di atas.
Data korban pemerkosaan, dan kasus pelecehan seksual di atas merupakan bagian dari data 8.326 kasus yang datanya terpilah dari total 91.311 kasus kekerasan seksual. Sementara sisanya, 82.985 kasus adalah gabungan dari kasus perkosaan, pelecehan seksual, dan eksploitasi seksual. Data ini didapat dalam rentang waktu 1998-2010, sehingga angka sesungguhnya perempuan korban perkosaan, , dan pelecehan seksual bisa lebih tinggi dari data di atas.
0 komentar:
Posting Komentar